Sistem Agen Penekan Api Untuk Dapur Untuk Perlindungan Kebakaran Restoran
*** Deskripsi Sistem Penekan Api Dapur
Metode Aktivasi:
1. Metode Aktivasi Otomatis:
1.1 Deteksi Termal: Ketika terjadi kebakaran di panci minyak dapur, panas yang dihasilkan oleh api akan menyebabkan suhu di dalam tudung meningkat. Ketika suhu mencapai ambang batas termal yang telah ditetapkan dari sistem penekan api (biasanya 183°C hingga 185°C), detektor termal akan secara otomatis terputus, memicu sistem penekan api untuk aktif secara otomatis.
1.2 Pelepasan Agen Pemadam Kebakaran: Setelah sistem penekan api diaktifkan, ia akan melepaskan agen pemadam kebakaran (seperti bubuk kering, agen berbasis air, dll.) melalui nosel atomisasi, menyemprotkannya ke panci minyak dan di dalam tudung. Agen-agen ini akan bereaksi secara kimia dengan minyak yang terbakar atau secara fisik mengisolasinya, membentuk lapisan penutup untuk memutus pasokan udara dan memadamkan api.
1.3 Pendinginan: Setelah sistem penekan api menyemprotkan agen pemadam, biasanya secara otomatis mengaktifkan katup aliran air, menyemprotkan air ke panci minyak dan tudung pembuangan untuk mendinginkannya dan mencegah penyalaan kembali. Air pendingin disemprotkan selama sekitar dua menit sebelum sistem secara otomatis mematikan air.
2. Metode Aktivasi Manual
2.1 Deteksi Kebakaran: Pada tahap awal kebakaran atau jika sistem aktivasi otomatis gagal, personel di lokasi dapat secara manual mengaktifkan sistem penekan api.
2.2 Mengoperasikan Perangkat Aktivasi Manual: Ikuti instruksi pada perangkat untuk melepaskan pin pengaman, menarik cincin, atau menekan tombol, menyebabkan katup penggerak aktif dan melepaskan agen pemadam kebakaran dari silinder bertekanan tinggi.
2.3 Mengamati Efek Pemadaman: Setelah secara manual mengaktifkan sistem penekan api, amati apakah sumber api telah padam sepenuhnya dan ambil tindakan lanjutan yang diperlukan.
3. Metode Aktivasi Darurat Mekanik
3.1 Mengkonfirmasi Kegagalan Aktivasi Otomatis dan Manual: Ketika kedua metode aktivasi otomatis dan manual gagal untuk memulai perangkat secara normal, metode aktivasi darurat mekanik dapat digunakan.
3.2 Mengoperasikan Katup Penggerak Mekanik: Secara manual mengoperasikan pegangan katup penggerak untuk membuka katup penggerak mekanik, melepaskan agen pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
*** Komponen Sistem Penekan Api Dapur
1 |
Kabinet Utama |
2 |
Silinder Penyimpanan Agen |
3 |
Rakitan Saluran Masuk Udara I |
4 |
Rakitan Saluran Masuk Udara II |
5 |
Roda Kotak Bantalan |
6 |
Perangkat Pelepasan Kabel Logam Sekering Termal |
7 |
Nosel |
8 |
Tombol Sakelar Manual |
9 |
Katup Bahan Bakar |
10 |
Rakitan Silinder Penggerak |
11 |
Kunci Inggris |
12 |
Pegas Tegangan |
13 |
Rakitan Aktuator Mekanik |
14 |
Rakitan Penopang Pompa Pelepas |
15 |
Rakitan Pipa Keluaran Bertekanan Tinggi |
16 |
Katup Periksa |
17 |
Pipa Pengiriman Agen |
18 |
Saluran |
19 |
Tali Baja |
20 |
Kotak Sambungan |
21 |
Pipa Saluran Masuk Air |
22 |
Panel Kontrol |
|
|
|
|
*** Prinsip kerja Sistem Penekan Api Dapur
Prinsip kerja penekanan api dapur biasanya melibatkan tiga mekanisme utama:
Penghilangan Oksigen (Pencekikan):
Kebakaran dapur, terutama kebakaran minyak atau lemak (Kelas F), membutuhkan oksigen untuk mempertahankan pembakaran. Alat pemadam api atau sistem penekan melepaskan agen (misalnya, bahan kimia basah, busa, atau karbon dioksida) untuk menggantikan oksigen di sekitar api. Misalnya, selimut api secara fisik menghalangi oksigen, sementara gas CO₂ membentuk lapisan inert di atas minyak yang terbakar.
Pengurangan Suhu (Pendinginan):
Agen seperti air (dalam sprinkler otomatis) atau larutan kimia basah menyerap energi panas, menurunkan suhu bahan bakar di bawah titik penyalaannya. Sistem kabut air sangat efektif karena mereka dengan cepat mendinginkan api dan permukaan sekitarnya tanpa menyebarkan lemak.
Gangguan Reaksi Rantai Kimia:
Alat pemadam kimia kering (misalnya, bubuk ABC) atau bahan kimia basah khusus mengganggu proses pembakaran pada tingkat molekuler. Untuk kebakaran lemak, agen basah (kalium asetat/sitrat) menciptakan lapisan seperti sabun (penyabunan) yang menutup permukaan bahan bakar, mencegah penyalaan kembali.
*** Keuntungan Sistem Penekan Api Dapur
-- Respon Cepat
-- Operasi Otomatis
-- Pendinginan Efektif dan Pencegahan Penyalaan Kembali
-- Ramah Lingkungan dan Aman
-- Penerapan Luas
-- Fungsi Diagnostik Diri
Penerapan Sistem Penekan Api Dapur
PeralatanDapurPencegahKebakaranPerangkat terutama digunakan di lokasi berikut: hotel, dapur restoran, pusat katering stadion, restoran besar/sedang/kecil, restoran cepat saji, pusat katering bandara, dapur kantor dan rumah sakit, restoran gedung perkantoran besar, dapur perusahaan industri dan pertambangan, kantin perguruan tinggi dan sebagainya.Paket Sistem Penekan Api DapurKami mengemas produk dengan polyfoam pertama dan kemudian peti kayu. Setelah produk terlalu besar atau pelanggan memerlukan palet untuk produk, kami akan membuat produk palet. Gambar berikut adalah kemasan umum produk: